SportsZam – Manchester United baru saja mengumumkan rekor pendapatan tahunan mencapai Rp 15 triliun! Angka fantastis ini terungkap dalam laporan keuangan mereka yang berakhir pada 30 Juni 2025. Pendapatan kuartal keempat saja menyentuh angka Rp 3,67 triliun. Namun, di balik gelimang uang tersebut, ada kabar kurang menyenangkan bagi para fans yang menantikan gebrakan di bursa transfer Januari.
Pendapatan Moncer, Transfer Terganjal

Meskipun mencetak rekor pendapatan, Setan Merah tetap terikat oleh aturan Profit and Sustainability Rules (PSR) Premier League. Aturan ini membatasi pengeluaran klub, sehingga aktivitas transfer pemain di bursa Januari mendatang kemungkinan besar akan tetap terbatas. Bayangkan, pendapatan komersial sepanjang tahun mencapai Rp 7,46 triliun, dan pendapatan dari pertandingan mencapai Rp 3,4 triliun. Namun, aturan PSR tetap menjadi batu sandungan.
Berikut rincian pendapatan Manchester United:
| Kategori Pendapatan | Kuartal Keempat (Rp Triliun) | Total Tahunan (Rp Triliun) |
|---|---|---|
| Komersial | 1,98 | 7,46 |
| Pertandingan | 0,83 | 3,4 |
| Total | 3,67 | 15 |
Investasi Infrastruktur dan Rencana Masa Depan
Di tengah keterbatasan transfer, Manchester United tetap fokus pada investasi infrastruktur. Renovasi fasilitas tim utama pria di Carrington senilai Rp 1,1 triliun telah rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Proyek pembangunan stadion baru di Old Trafford juga masih berjalan. CEO Omar Berrada menyatakan bahwa rekor pendapatan ini membuktikan ketangguhan klub, meskipun musim lalu mereka hanya finis di posisi ke-15 Liga Inggris dan menelan kekalahan di final Liga Europa.
Rintangan Finansial dan Strategi Klub
Laporan keuangan juga menunjukkan kerugian bersih sebesar Rp 412 miliar, meskipun angka ini lebih baik dari kerugian operasional Rp 1,55 triliun di tahun sebelumnya. Ketiadaan Manchester United di kompetisi Eropa musim ini juga akan berdampak pada laporan keuangan berikutnya. Aturan PSR yang membatasi kerugian hingga Rp 2,35 triliun dalam tiga tahun menjadi kendala utama. Oleh karena itu, strategi penjualan pemain kemungkinan besar akan menjadi kunci untuk melakukan pergerakan berarti di bursa transfer Januari atau akhir musim nanti. Berrada menegaskan komitmen klub untuk mematuhi aturan PSR dan Financial Fair Play UEFA, serta fokus pada peningkatan di semua aspek, baik di dalam maupun di luar lapangan.





