SportsZam – Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, mengungkapkan ambisinya yang tinggi untuk musim depan. Pernyataan sang wonderkid berusia 17 tahun ini langsung membuat pelatih baru, Hansi Flick, berpikir keras. Yamal, yang baru saja meneken kontrak jangka panjang hingga 2031, ingin peran yang lebih besar di skuad Blaugrana.
Ambisi Tinggi Yamal

Musim lalu menjadi bukti nyata bakat luar biasa Yamal. Ia menorehkan sejarah sebagai pemain remaja yang bersinar di level tertinggi bersama Barcelona. Perkembangannya yang pesat membuat tim sangat bergantung padanya di akhir musim. Kecepatan, dribel ciamik, dan keputusan cepatnya dalam pertandingan menjadi senjata andalannya. Prestasi gemilang ini pun membuatnya masuk dalam daftar kandidat peraih Ballon d’Or.
Tuntutan Yamal yang Bikin Flick Pusing
Namun, seperti yang dilansir Mundo Deportivo, Yamal memiliki beberapa tuntutan kepada pelatihnya. Bukan sekadar ingin meraih lebih banyak trofi bersama Barcelona, Yamal juga menginginkan peran yang lebih besar di lapangan. Ia meminta agar tidak ditarik keluar di akhir pertandingan. Alasannya sederhana: lawan yang kelelahan di penghujung laga akan memberinya peluang emas untuk mencetak gol atau menciptakan assist.
Lebih jauh lagi, Yamal bercita-cita menjadi algojo utama tendangan bebas dan penalti Barcelona. Saat ini, posisi tersebut diperebutkan oleh Robert Lewandowski, Raphinha, dan Ferran Torres. Melihat perkembangan pesatnya, sulit membayangkan Yamal tak akan menjadi pilihan utama dalam hal ini.
Dilema Flick: Bakat vs Manajemen Tim
Tantangan terbesar bagi Flick terletak pada tuntutan pertama Yamal: tidak ditarik keluar di akhir pertandingan. Sebagai pelatih, Flick memiliki tanggung jawab untuk mengelola stamina pemainnya, termasuk melindungi Yamal dari kelelahan yang berpotensi menimbulkan cedera. Menyeimbangkan ambisi pemain muda berbakat dengan strategi manajemen tim menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Flick.
Berikut tabel ringkasan tuntutan Yamal:
| Tuntutan Yamal | Penjelasan | Tantangan bagi Flick |
|---|---|---|
| Lebih banyak menit bermain | Tidak ditarik di akhir pertandingan untuk memanfaatkan kelelahan lawan | Mengelola stamina pemain, mencegah cedera |
| Eksekutor bola mati | Menjadi algojo utama tendangan bebas dan penalti | Persaingan dengan pemain senior berpengalaman |
| Raih lebih banyak trofi | Meningkatkan prestasi tim secara keseluruhan | Tekanan untuk meraih hasil maksimal setiap laga |
Permintaan Yamal ini jelas akan menjadi pertimbangan serius bagi Hansi Flick. Sang pelatih harus bijak dalam mengambil keputusan untuk memaksimalkan potensi Yamal tanpa mengorbankan keseimbangan tim dan kesehatan pemainnya.





