SportsZam – Bursa transfer musim panas selalu menjadi ajang perburuan pemain bagi klub-klub besar, termasuk Manchester United. Tahun lalu, Setan Merah dikaitkan dengan banyak pemain, namun tak semuanya berlabuh di Old Trafford. Beberapa nama bahkan menolak pinangan MU dan kini justru bersinar di klub masing-masing. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya:
Para Pemain yang Lolos dari Jaring MU

Berikut enam pemain yang sempat menjadi target transfer Manchester United tahun lalu, namun akhirnya memilih bergabung dengan klub lain dan menunjukkan performa impresif:
| Pemain | Posisi | Klub Tujuan | Prestasi Menarik |
|---|---|---|---|
| Jarrad Branthwaite | Bek | Everton | Konsisten tampil, diproyeksikan dapat kontrak baru |
| Ivan Toney | Penyerang | Al-Ahli | 30 gol, Juara Liga Champions Asia |
| Joao Neves | Gelandang | PSG | Treble Winner (termasuk Liga Champions) |
| Youssouf Fofana | Gelandang | AC Milan | 52 penampilan, Supercoppa Italiana, Final Coppa Italia |
| Sander Berge | Gelandang | Fulham | 36 penampilan, Fulham finis di peringkat 11 Premier League |
| Xavi Simons | Gelandang | RB Leipzig | 11 gol dan 8 assist, dikaitkan dengan klub top Eropa |
Jarrad Branthwaite, bek muda Inggris yang menjadi incaran utama MU di lini belakang, tetap bertahan di Everton dan menunjukkan performa konsisten. Everton bahkan berencana memberinya kontrak baru. Berbeda dengan Ivan Toney, penyerang yang sempat diincar MU namun memilih hijrah ke Al-Ahli di Arab Saudi. Keputusan itu terbukti tepat, Toney mencetak 30 gol dan membawa klubnya juara Liga Champions Asia.
Di lini tengah, Joao Neves yang sempat menjadi prioritas MU, justru direkrut PSG dan langsung menyumbangkan gelar treble winner, termasuk Liga Champions. Sementara itu, Youssouf Fofana memilih AC Milan dan tampil solid dalam 52 laga, menyumbang trofi Supercoppa Italiana dan membawa Rossoneri ke final Coppa Italia.
Sander Berge, yang sempat mengejutkan karena baru saja terdegradasi bersama Burnley, justru bergabung dengan Fulham dan bermain reguler dalam 36 laga, membantu klubnya finis di peringkat ke-11 Premier League. Terakhir, Xavi Simons, yang bersinar di Euro 2024, memilih bertahan di RB Leipzig dan mencetak 11 gol serta 8 assist, menarik perhatian klub-klub top Eropa.
Kisah keenam pemain ini membuktikan bahwa keberhasilan sebuah klub tak hanya ditentukan oleh rekrutan bintang, tetapi juga ketepatan strategi transfer. Manchester United mungkin harus sedikit menyesali kegagalan mendapatkan mereka, sementara keenam pemain ini telah membuktikan kualitasnya di klub masing-masing.





