MU Bikin Blunder? Scholes Geram Soal Transfer!

Santoso

Santoso

MU Bikin Blunder? Scholes Geram Soal Transfer!

SportsZam – Legenda Manchester United, Paul Scholes, mengecam keras kebijakan transfer klub di bursa transfer musim panas ini. Dalam pandangannya, langkah Setan Merah melepas Rasmus Hojlund ke Napoli dan mendatangkan Benjamin Sesko justru menjadi bumerang bagi kedua pemain muda tersebut.

Kritik Pedas Scholes: MU Kehilangan Akal Sehat?

MU Bikin Blunder? Scholes Geram Soal Transfer!
Gambar Istimewa : gilabola.com

Scholes, dalam podcast "The Good, The Bad & The Football," mengungkapkan kebingungannya terhadap strategi transfer yang diterapkan manajemen klub. Ia merasa MU mengulangi kesalahan lama dengan bertumpu pada satu striker muda sebagai ujung tombak utama.

"Saya tidak mengerti apa yang mereka pikirkan," ujar Scholes dengan nada kecewa.

Manchester United mendatangkan Sesko dengan harapan meningkatkan daya gedor lini depan. Namun, di saat yang sama, mereka meminjamkan Hojlund, yang baru saja beradaptasi dengan lingkungan baru, ke Napoli. Praktis, hanya Joshua Zirkzee yang tersisa sebagai pesaing Sesko, meskipun pemain asal Belanda itu belum sepenuhnya mendapat kepercayaan dari pelatih Ruben Amorim.

Beban Berat di Pundak Sesko

Kini, beban berat kembali dipikul Sesko. Ia menjadi satu-satunya penyerang utama, serupa dengan situasi yang dialami Hojlund dalam dua musim sebelumnya. Scholes khawatir kondisi ini dapat meruntuhkan kepercayaan diri pemain muda asal Slovenia tersebut.

Mantan gelandang timnas Inggris itu menegaskan bahwa pemain berusia 22 tahun seperti Hojlund dan Sesko seharusnya tidak dijadikan satu-satunya pilihan utama. Menurutnya, striker muda membutuhkan waktu bermain yang bertahap, bukan langsung diberi tanggung jawab penuh.

Scholes menambahkan, klub seharusnya memiliki tiga atau empat penyerang untuk menghadapi musim yang panjang. Ia menilai kebijakan melepas Hojlund dan membeli pemain dengan profil serupa menunjukkan kurangnya perencanaan yang matang.

Belajar dari Era Keemasan Sir Alex Ferguson

Scholes mengingatkan bahwa di era Sir Alex Ferguson, United tidak pernah kekurangan opsi di lini depan. Pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, tim memiliki empat striker top: Andy Cole, Dwight Yorke, Teddy Sheringham, dan Ole Gunnar Solskjaer. Rotasi yang efektif membuat semua pemain tetap tajam dan termotivasi.

Di era tersebut, Ferguson memanfaatkan formasi 4-4-2 dan cerdas dalam melakukan pergantian pemain. Scholes menilai pendekatan semacam itu menjaga keseimbangan tim tanpa menekan satu pemain muda secara berlebihan.

Ia juga menyoroti masa keemasan lain pada periode 2007-2009, ketika United diperkuat trio Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, dan Carlos Tevez, ditambah Dimitar Berbatov. Kombinasi ini memberikan kedalaman skuad yang luar biasa dan berujung pada dua gelar Premier League serta satu trofi Liga Champions.

Menurut Scholes, meskipun gaya permainan kini berbeda dan United sering bermain dengan satu penyerang, klub tetap harus memiliki cadangan berkualitas. Ia menegaskan bahwa dengan hanya dua striker muda, Amorim akan kesulitan menjaga stabilitas performa tim sepanjang musim.

Berikut adalah perbandingan opsi lini depan Manchester United di era Sir Alex Ferguson dan saat ini:

Era Opsi Lini Depan
Sir Alex Ferguson Andy Cole, Dwight Yorke, Teddy Sheringham, Solskjaer
Saat Ini Benjamin Sesko, Joshua Zirkzee

Masa Depan Mainoo Juga Tidak Pasti

Sementara itu, kabar dari dalam klub menyebutkan bahwa masa depan Kobbie Mainoo juga belum pasti, dengan rumor kepindahannya pada Januari semakin menguat. Situasi ini menambah daftar kekhawatiran Scholes tentang arah pembangunan skuad Manchester United di bawah manajemen saat ini.

Baca Juga

gnews

Tags

Tinggalkan komentar