SportsZam – Lionel Messi, namanya sudah identik dengan Ballon d’Or. Delapan trofi bergengsi tersebut membuktikan dominasinya yang luar biasa di dunia sepak bola. Rekor ini hampir mustahil disamai, bahkan dilampaui, oleh pemain mana pun di masa depan. Namun, siapa saja yang pernah merasakan manisnya penghargaan individu paling bergengsi ini?
Messi: Era Baru Dominasi Ballon d’Or
Perjalanan Messi menuju puncak dimulai pada 2009. Sejak saat itu, ia terus berjaya, meraih gelar Ballon d’Or pada 2010, 2011, 2012, 2015, 2019, 2021, dan yang terbaru, 2023. Kemenangan terakhirnya diwarnai kisah inspiratif; ia menjadi pemain MLS pertama yang meraih Ballon d’Or, sebuah pencapaian monumental yang mengukuhkan statusnya sebagai legenda hidup. Enam dari delapan gelarnya diraih bersama Barcelona, menunjukkan kontribusi besarnya bagi kejayaan klub Catalan tersebut. Prestasi gemilang di Piala Dunia 2022, dengan tujuh gol dan tiga assist, termasuk dua gol di final, menjadi kunci keberhasilannya meraih Ballon d’Or 2023.
Rivalitas Abadi dan Legenda Lainnya
Cristiano Ronaldo, rival abadi Messi, berada di posisi kedua dengan lima Ballon d’Or. Ia meraihnya pada 2008, 2013, 2014, 2016, dan 2017. Persaingan sengit keduanya telah menghiasi sejarah sepak bola modern. Di bawah mereka, terdapat nama-nama legendaris yang juga pernah meraih penghargaan ini lebih dari sekali.
Berikut tabel para peraih Ballon d’Or terbanyak:
| Pemain | Jumlah Ballon d’Or | Tahun Kemenangan |
|---|---|---|
| Lionel Messi | 8 | 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, 2019, 2021, 2023 |
| Cristiano Ronaldo | 5 | 2008, 2013, 2014, 2016, 2017 |
| Michel Platini | 3 | |
| Johan Cruyff | 3 | |
| Marco van Basten | 3 | |
| Franz Beckenbauer | 2 | |
| Ronaldo Nazário | 2 | |
| Alfredo Di Stéfano | 2 | |
| Kevin Keegan | 2 | 1978, 1979 |
| Karl-Heinz Rummenigge | 2 |
Pemenang Ballon d’Or dari Inggris
Dari Inggris, Kevin Keegan mencatatkan prestasi terbaik dengan dua gelar Ballon d’Or secara beruntun pada 1978 dan 1979. Nama-nama besar lainnya seperti Sir Bobby Charlton (1966), George Best (1968), Denis Law (1964), Stanley Matthews (1956), dan Michael Owen (2001) juga pernah merasakan kehormatan meraih penghargaan bergengsi ini. Mereka semua telah mengukir sejarah dan menginspirasi generasi pemain berikutnya.
