SportsZam – Ruben Amorim, pelatih Manchester United, tengah menghadapi badai kritik setelah timnya menelan kekalahan memalukan dari Chelsea. Delapan pertandingan tanpa kemenangan di Liga Inggris menjadi catatan kelam baru dalam sejarah modern klub berjuluk Setan Merah ini. Rekor buruk ini bahkan melampaui catatan kelam di era Premier League sebelumnya, menambah derita di Old Trafford.
Rekor Buruk dan Tekanan yang Memuncak

Kekalahan di Stamford Bridge, yang disaksikan langsung oleh pemilik saham pengendali Jim Ratcliffe, semakin memperburuk situasi. Performa United yang mengecewakan, terutama di lini depan, membuat mereka terdampar di posisi ke-16 klasemen sementara. Jarak 27 poin dari Aston Villa di posisi kelima dan 44 poin dari Liverpool di puncak klasemen menggambarkan betapa dalam jurang yang harus mereka lalui untuk kembali bersaing.
Dengan 18 kekalahan musim ini, Manchester United menyamai rekor terburuk mereka sejak musim 1973/1974, musim di mana mereka terdegradasi dari divisi utama. Delapan pertandingan tanpa kemenangan ini juga merupakan yang terpanjang sejak periode Desember 1989 hingga Februari 1990. Rentetan kekalahan ini dimulai dari kekalahan di markas Nottingham Forest, disusul hasil imbang melawan Manchester City, kekalahan telak dari Newcastle, kekalahan dari Wolves, imbang melawan Bournemouth (yang bermain dengan 10 pemain), dan tiga kekalahan beruntun dari Brentford, West Ham, dan terakhir Chelsea.
Statistik yang Mencengangkan
Berikut tabel yang menunjukkan performa buruk Manchester United dalam delapan pertandingan terakhir:
Pertandingan | Hasil |
---|---|
vs Nottingham Forest | Kalah |
vs Manchester City | Imbang |
vs Newcastle | Kalah |
vs Wolves | Kalah |
vs Bournemouth | Imbang |
vs Brentford | Kalah |
vs West Ham | Kalah |
vs Chelsea | Kalah |
Catatan lain yang memprihatinkan adalah kegagalan United mencetak gol di babak pertama dalam 26 pertandingan liga musim ini, jumlah terbanyak dalam sejarah klub. Tidak ada tim Premier League lain yang mencatatkan angka sebanyak itu.
Kritik Pedas dari Legenda
Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, tak segan melontarkan kritik pedas. Ia menilai tim asuhan Amorim tak menunjukkan semangat juang dan mental kompetitif yang seharusnya dimiliki. Keane bahkan menyoroti kebingungan Amorim dari pekan ke pekan, dan menyebut bahwa banyak pertandingan yang dijalani United seakan tanpa perlawanan berarti. Keane mempertanyakan kemampuan skuat ini untuk bersaing, dan menyebut bahwa datang ke lapangan dan bersaing setiap pekan adalah ukuran dari kebesaran, sesuatu yang menurutnya belum ditunjukkan para pemain saat ini. Ia juga menyoroti kebiasaan pemain yang terlalu sering membicarakan pertandingan pekan depan, padahal belum menunjukkan kualitas nyata di lapangan. Musim lalu pun, United menelan 14 kekalahan. Pertanyaan besar kini muncul: mampukah Amorim membalikkan keadaan dan menyelamatkan Manchester United dari keterpurukan ini?