SportsZam – Real Madrid bikin gebrakan di bursa transfer! Gagal mendapatkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen, Los Blancos justru mengaktifkan klausul pembelian kembali Nico Paz dari Como, lalu berencana menjualnya kembali ke Leverkusen dengan keuntungan berlipat. Informasi mengejutkan ini diungkap oleh Bild.
Strategi Cerdas atau Gertak?
Menurut laporan Bild, Madrid akan menebus Paz seharga 8 juta Euro. Namun, rencana sesungguhnya jauh lebih ambisius. Mereka mengincar keuntungan besar dengan menjual Paz ke Leverkusen dengan harga 30 juta Euro – hampir empat kali lipat dari biaya pembelian kembali! Strategi ini dinilai sebagai langkah cerdas untuk mendulang keuntungan sekaligus mengamankan masa depan pemain muda berbakat asal Argentina tersebut.
Leverkusen Tertarik, Wirtz Hengkang?
Keputusan Leverkusen untuk mengeluarkan dana sebesar 30 juta Euro untuk Paz cukup mengejutkan. Namun, hal ini bisa dimaklumi mengingat kepergian Wirtz ke Bayern Munchen diprediksi sudah dekat. Paz pun dinilai sebagai pengganti yang potensial. Selain itu, Leverkusen juga menyetujui klausul pembelian kembali yang disematkan Madrid, menunjukkan kepercayaan diri mereka pada bakat Paz dan hubungan baik kedua klub.
Masa Depan Paz: Piala Dunia Antarklub Dulu?
Sebelum hijrah ke Bundesliga, Paz diproyeksikan akan bergabung dengan skuat Real Madrid terlebih dahulu dan berpartisipasi di Piala Dunia Antarklub yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat. Setelah itu, kepindahannya ke Leverkusen akan diresmikan. Kabarnya, hubungan baik antara Real Madrid dan Leverkusen, khususnya setelah Xabi Alonso menjadi pelatih Real Madrid, turut berperan dalam kelancaran negosiasi ini.
Detail Transfer Nico Paz
| Item | Detail |
|---|---|
| Biaya Pembelian Kembali | 8 Juta Euro |
| Harga Jual ke Leverkusen | 30 Juta Euro |
| Keuntungan | 22 Juta Euro |
| Klausul Pembelian Kembali | Termasuk dalam kesepakatan |
| Tujuan Selanjutnya | Bayer Leverkusen |
Pergerakan transfer ini menunjukkan betapa dinamisnya bursa transfer pemain sepak bola profesional. Strategi Real Madrid yang cukup berani ini patut diapresiasi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan: apakah ini strategi bisnis yang jenius atau hanya sebuah spekulasi yang berisiko? Hanya waktu yang akan menjawabnya.
