SportsZam – Cristiano Ronaldo, megabintang sepak bola dunia, baru-baru ini memberikan pernyataan kontroversial terkait Piala Dunia. Baginya, tidak adil jika status pemain terbaik sepanjang masa (GOAT) hanya ditentukan oleh keberhasilan meraih trofi Piala Dunia. Ronaldo menegaskan bahwa kariernya yang gemilang selama lebih dari 20 tahun telah membuktikan kualitasnya, terlepas dari apakah ia pernah mengangkat trofi emas tersebut atau tidak.
Bukan Mimpi yang Harus Dicapai

Ronaldo, yang telah mengoleksi berbagai gelar bergengsi di level klub dan tim nasional, mengungkapkan bahwa memenangkan Piala Dunia bukanlah satu-satunya ambisi dalam kariernya. Ia merasa bahwa pencapaiannya selama ini sudah cukup untuk membuktikan dirinya sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola.
"Jika Anda bertanya kepada saya apakah memenangkan Piala Dunia adalah sebuah mimpi? Tidak, itu bukan mimpi," ujar Ronaldo dalam sebuah wawancara eksklusif.
Adilkah Menilai dari 6-7 Pertandingan?
Ronaldo mempertanyakan validitas penilaian seorang pemain hanya berdasarkan performa dalam turnamen singkat seperti Piala Dunia. Menurutnya, hanya karena seorang pemain tampil gemilang dalam enam atau tujuh pertandingan, tidak serta merta menjadikannya yang terbaik dalam sejarah.
"Mendefinisikan apakah saya salah satu yang terbaik dalam sejarah hanya dengan memenangkan satu turnamen yang terdiri dari enam atau tujuh pertandingan? Menurut Anda itu adil?" tanyanya retoris.
Rekam Jejak Mentereng Ronaldo
Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa pencapaian gemilang Cristiano Ronaldo sepanjang kariernya:
| Kategori | Pencapaian |
|---|---|
| Gelar Tim Nasional | Piala Eropa, UEFA Nations League |
| Top Skor Internasional | 143 Gol |
| Total Gol Klub & Negara | 952 Gol |
| Penampilan di Piala Dunia | 5 Kali |
| Pencapaian Terbaik di Piala Dunia | Semifinalis (2006) |
Pernyataan Ronaldo ini tentu memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola. Banyak yang setuju bahwa Piala Dunia bukanlah satu-satunya tolok ukur untuk menentukan seorang pemain terbaik, sementara yang lain berpendapat bahwa trofi tersebut tetap menjadi simbol supremasi dalam dunia sepak bola.





