SportsZam – Karier Alejandro Garnacho di Manchester United (MU) berada di ujung tanduk. Hubungannya yang memburuk dengan pelatih Ruben Amorim membuatnya semakin dekat dengan pintu keluar Old Trafford. Pemain sayap muda ini, yang sempat diberi kesempatan kedua, tampaknya tak akan mendapat kesempatan ketiga.
Garnacho, bersama pemain lain seperti Jadon Sancho dan Antony, telah berlatih terpisah dan dicoret dari tur pramusim ke Amerika Serikat. MU bahkan menurunkan harga jualnya dari Rp 1,55 Triliun menjadi Rp 884 Miliar demi mempercepat kepindahannya.

Konflik Karakter Bukan Soal Teknik
Masalah Garnacho bukan soal kemampuan teknis, melainkan karakter. Amorim ingin membentuk budaya baru di ruang ganti MU. Pernyataan Garnacho setelah dicoret dari final Liga Europa dianggap telah melewati batas.
Keputusan melepas Garnacho mengandung risiko besar. Usianya baru 21 tahun dan belum mencapai puncak performa. Kasus Scott McTominay, yang bersinar di Napoli, menjadi pengingat bahwa pemain yang dibuang MU bisa sukses di tempat lain.
Minat Klub Lain dan Masa Depan Garnacho
Klub seperti Chelsea, Napoli, Aston Villa, dan Bayern Munchen tertarik pada Garnacho, tetapi belum ada tawaran resmi. Amorim bersedia mempertimbangkan opsi lain jika tidak ada penawaran konkret sebelum bursa transfer ditutup, meski kemungkinan Garnacho bertahan sangat kecil.
Penjualan Garnacho akan memberi keuntungan dari sisi peraturan profit dan keberlanjutan (PSR) karena dia merupakan lulusan akademi.
Hubungan dengan Fans yang Retak
Garnacho tetap menggunakan fasilitas latihan di Carrington, meski tim telah berangkat untuk tur pramusim. Ia merasa frustrasi dengan situasi ini dan merasa telah bekerja keras untuk beradaptasi dengan formasi yang tidak menyediakan posisi favoritnya.
Sebuah foto yang menampilkan dirinya mengenakan jersey Aston Villa bertuliskan "Rashford 9" saat berlibur menjadi kontroversi besar. Banyak pendukung MU melihatnya sebagai tindakan provokatif.
Berikut adalah rangkuman situasi Alejandro Garnacho di Manchester United:
| Aspek | Detail |
|---|---|
| Hubungan dengan Pelatih | Memburuk, dianggap tidak disiplin dan melanggar aturan tim. |
| Status di Tim | Berlatih terpisah, dicoret dari tur pramusim, dan masuk daftar jual. |
| Harga Jual | Diturunkan menjadi Rp 884 Miliar untuk mempercepat kepindahan. |
| Alasan Penjualan | Bukan karena kemampuan teknis, melainkan karena masalah karakter dan keinginan pelatih untuk membentuk budaya baru di tim. |
| Minat Klub Lain | Chelsea, Napoli, Aston Villa, Bayern Munchen. |
| Kontroversi Tambahan | Foto mengenakan jersey Aston Villa dengan nama Rashford, dianggap provokatif oleh sebagian fans. |





